Senin, 19 November 2012





BOLLEH LAHH....
 Melepas penat dengan sedikit hiburan :)




PESAN-KESAN DIKLAT SISPALA




Ku tuliskan semua pesan-kesan ku saat aku mengikuti diklat calon anggota sispala tahun 2012 kemarin pada tanggal 11 november 2012.

isi pesan kesan saya adalah :

hari ini minggu tanggal 11-11-2012 kami di suruh menulis pesan kesan sejak kami tiba di lokasi perkemahan. Sebenarnya sejak awal berangkat dari rumah saya sudah banyak mendapatkan pesan-kesan arti dari sebuah persiapan, arti dari pertemanan, setia kawan dan solidaritas.

 langsung saja, sejak kami (saya dan varian) baru berangkat dari rumah, saya khususnya tidak memeriksa kembali isi tas ransel yang akan saya gunakan kemah karena sudah yakin akan kelengkapan isinya.

Di lanjutkan dengan saat kami akan berangkat ke sekolah untuk kumpul sebelum berangkat kemah, tiba-tiba saja ban motor yang kami kendarai pecah. dan untung saja ban motor itu pecah saat kami dekat dengan tukang tambal ban di mteng tapi masalahnya uang yang ada di kantong saya tinggal 10000, sedangkan harga ban dalam 27000. untung saja tukang bengkel itu menawarkan kami ban dalam bekas yang harga 10000. jadi terpaksa kita ambil yg bekas dan uang untuk kompa bannya tidak kami bayar. heheee... ^_^" maaf ya pak, uang kami cuman tinggal segitu.

Kisah tentang ban motor kita tinggalkan dulu.

Saat ini kami sedang menuju ke lokasi perkemahan. saya dan teman-teman lain yang menggunakan sepeda motor di suruh untuk jalan duluan.
Dari sana saya belajar bagaimana setia kawan yang sesungguhnya, pemimpin yang bertanggung jawab, kebersamaan dan rasa solidarits.

Ternyata memilih pemimpin itu tidaklah gampang. susah... bahkan lebih dari sangat susah.

Pembina kami mungkin agak keliru memilih pemimpin, atau mungkin juga beliau lupa memesan sepatah dua patah kata untuk pemimpin kami sebelum berangkat.

Pemimpin kami tidak bertanggung jawab. Dia seenaknya saja kebut-kebutan bawa motor, tanpa menoleh kami yang ada di belakang yang tidak suka dan tidak terbiasa kebut-kebutan.
karena kesal kami, beserta dua teman yang ada di belakang kamipun memilih untuk melajukan motor dengan sangat pelan. mungkin karena kesal juga ataukah mungkin karena tidak ada anggota yang mengikutinya dari belakang akhirnya pemimpin kami menghentikan motornya dan menunggu hingga kami mendekat. aku yang melihatnya dari kejauhan hanya bisa menggerutu dalam hati dengan kesal. menurut saya, itu bukan cara seorang pemimpin.

next ke cerita selanjutnya ya... ^_^" kallo mau lanjut cerita yang ini sih terlalu panjang nanti.

Aktivitas perkemahan di mulai.  
di bagian ini sy hanya akan menulis bagian yang paling berkesan dan menjadi pembelajaran saja :)


Saat membuat Bipak (tenda darurat) di sana kami belajar kerja sama, dan saling menolong sesama tanpa merasa iri ataupun berat hati. Ternyata saya sukses di pembelajaraan ini. iiicccchhhhh aneeehhhh...



Tengah malamnya kami di suruh menginap di bipak yang kami buat tersebut. dan di bipak yang jauh di bawah seadanya saya sangat merasa menyatu dengan alam. bagaimana tidak, bipak itu hanya terbaut dari ranting pohon, daun pisang yang sudah kering dan yang masih hijau serta pelepah pisang sebagai pengikat.
tanpa penutup, beralaskan daun pisang, tanpa lampu dan tanpa segalanya. saya kira malam itu akan sangat gelap dan menakutkan. wajar saja, itu kan di hutan. tapi ternyata dugaan saya salah. pada malam harinya semua terlihat gelap di depan saya, tapi saat saya melihat ke atas langit, di sana ada beribu bintang yang bercahaya, bulan sabit yang seakan tersenyum pada saya, serta kelap kelip kunang-kunang yang ada di sela pohon-pohon membuat saya takjub dan seakan enggan untuk memalingkan mata.

Paginya, saaat kami di beri waktu untuk shalat subuh, saya berangkat belakangan karena sedang ada halangan. sejujurnya niat saya bukan untuk menyusul teman-teman yang pergi shalat, tapi mau ke air terjun untuk sekedar memanjakan mata di pagi hari. saat berada di air terjun saya sangat kaget melihat teman-teman yang akan shalat itu sudah berada di air terjun. tapi peduli apa  dengan semua itu. kami keasikan bermain air hingga kami lupa waktu. heheee ...
setiba di lokasi perkemahan, aya sudah ngrasa ada yang tidak beres setelah melihat raut wajah para pelatih. wajah mereka seperi macan kelaparan. iiiccccchhhh aneeehhhh... serreeeemmmmmm...
eeeeehhhh.... betul dugaan saya, pelatih mulai marah-marah sebelum kami tepat berada di dekat tenda.

haddooohhhhhh...... kami di hukum habis-habisan..


mulai dari merayap, sampai ke merangkak.

tapi di sana pun saya mendapatkan pelajaran bahwa di mana pun kita berada kita harus tetap disiplin waktu.
setelah itu acaranya sangat menyenangkan di mana saya belajar banyak hal, saat turun tebing adalah kesan yang paling menyenangkan. padahal saya baru bisa, namun saya sudah bisa mengajarkan teman yang masih belum bisa untuk mengikat tali jiwa. iiicccchhhhh aneeehhhh..... bangga banget rasanya


Sebelum pulang ke rumah, kami ada makan bersama, dimana makanan kami beralaskan daun pisang, nasi yang di aduk-aduk sehingga seperti muntah, yang cewek duduk di sebelah barat, dan yang cowok duduk di sebelah timur.
Acaranya sangat seru, namun sayang pada akhir  acara saya melihat orang yang duduk di depan saya memuntahkan nasinya ke daun pisang.
dengan refleks saya langsung memalingkan wajah dari daun pisang tersebut, saya kira tidak ada yang melihat kejadian itu, namun sayang, kali ini saya sial sekali.
salah satu pelatih (bang TM) mau menyuapi saya dengan nasi muntahan tadi. sayapun menangis, tidak menghiraukan apa kata orang.
pada saat itu derajat saya untuk menjadi wanita tangguh akan sulit di kabulkan, banyak juga yang mengatakan anak karate kok nangis.
saya marah di katakan sepeerti itu, karena coba saja mereka yang ada di posisi saya...
iiiicccchhhhh anneeehhhh.... menyebalkan..

sampai di sini saja ya saya cerita, sisanya hanya saya yang tau, trims sudah mau baca :)